Dalam kegiatan bertani atau berkebun, hama dan penyakit tanaman adalah salah satu masalah yang akan berdampak sangat signifikan terhadap hasil panen. Untuk mencegah dan mengatasi masalah yang rutin ini, sudah ada pendekatan terpadu yang akan sangat membantu dan menjamin tanaman akan menghasilkan hasil panen yang baik dan sehat.

 

Apa Itu Pengelolaan Hama Penyakit Terpadu?

Pengelolaan hama penyakit terpadu adalah sebuah pendekatan dalam pengelolaan tanaman secara ramah lingkungan. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memecahkan masalah rutin yang biasa terjadi pada tanaman yaitu hama dan penyakit seperti penyakit akar sambil meminimalisir dampak yang diberikan terhadap lingkungan sekitar.

Hal ini sangat penting karena kita tahu bahwa pestisida, apalagi jika digunakan secara berlebihan akan dapat memberikan efek buruk yang sangat luas. Hal ini termasuk tanaman, orang yang berada di lokasi saat penyemprotan pestisida, dan orang yang mengkonsumsi hasil panen yang sudah terkontaminasi.

Pengelolaan hama penyakit terpadu melingkupi berbagai penerapan teknik kimiawi, fisik dan biologis. Semua hal ini ditujukan untuk menghasilkan metode yang mendorong pertumbuhan tanaman yang baik dan sehat, serta mengurangi penggunaan pestisida. Semua hal ini jika dikombinasikan akan berujung pada penurunan risiko kesehatan baik untuk lingkungan dan manusia serta menjadi bentuk pengelolaan hama dan penyakit yang berkelanjutan. 

Dalam membantu pengelolaan hama dan penyakit yang terpadu ini, Anda disarankan untuk menggunakan pupuk hayati yang juga ramah lingkungan di mana akan menjamin pertumbuhan maksimal dari tanaman, namun tidak merusak tanah. 

 

Langkah-Langkah Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pengelolaan hama penyakit terpadu, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah pertama adalah identifikasi hama atau penyakit yang terjangkit pada tanaman. Hal ini penting karena jenis hama atau penyakit yang ditemukan akan berpengaruh pada langkah-langkah selanjutnya yang perlu dilakukan.

Jika salah dalam mengidentifikasi hama atau penyakit, langkah penanggulangan yang diambil juga bisa salah sehingga proses akan gagal. Dalam mengidentifikasi hama atau penyakit seperti penyakit akar, direkomendasikan untuk mengambil sampel dari hama atau bagian tanaman yang terjangkit penyakit dan memastikan jenis hama atau penyakit dengan ahli pertanian.

Langkah kedua setelah mengidentifikasi masalah dengan benar adalah menetapkan ambang tindakan. Langkah ini menetapkan seberapa parah tingkat hama atau penyakit yang diperlukan untuk kemudian dilakukan pengambilan tindakan untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi dan mengurangi kerusakan lebih jauh.

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam proses pengelolaan hama penyakit terpadu adalah pemantauan. Memantau jumlah populasi hama dan penyakit dan mencatatnya akan memberikan informasi untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan. Langkah pemantauan ini perlu dilakukan dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang Anda alami.

Selanjutnya, setelah jumlah hama atau kondisi penyakit sudah mencapai ambang tindakan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah langkah pencegahan supaya hama maupun penyakit-penyakit tanaman terutama penyakit akar tidak muncul kembali.

Tahap pencegahan adalah garis pertahanan pertama dan paling utama dalam melawan hama dan penyakit yang bisa meningkat ke masalah kesehatan dan ekonomi. Selain menjadi garis pertahanan yang paling depan dan paling penting, tahap pencegahan juga adalah langkah yang akan menelan biaya jauh lebih sedikit dibandingkan ketika harus menanggulangi hama atau penyakit.

Terdapat banyak hal yang bisa Anda lakukan dalam melakukan langkah pencegahan ini. Hal-hal tersebut meliputi pemilihan lokasi penanaman yang cermat, memilih varietas tanaman yang tepat, teknik penanaman yang strategis dan rotasi tanaman, menggunakan biopestisida pencegahan, mengelola pengairan dengan baik, mengoptimalisasi nutrisi tanaman, serta melindungi habitat alami di sekitar lokasi penanaman.

Menggunakan pupuk hayati yang berkualitas ketika menumbuhkan tanaman juga adalah langkah krusial yang perlu dilakukan. Pastikan Anda menggunakan pupuk hayati yang sudah dipastikan sebagai langkah imunisasi tanaman yang ramah lingkungan.

Anda dapat memilih pupuk hayati berkualitas dari Mikoriza yang sudah melalui proses bioteknologi sehingga sudah dijamin akan sangat efektif untuk tanaman, juga aman terhadap lingkungan. Pupuk hayati mikoriza akan meningkatkan penyerapan air dan unsur hara, meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengefisiensi penggunaan pupuk, dan mencegah berbagai penyakit terutama penyakit akar.

Langkah terakhir dalam proses pengelolaan hama penyakit terpadu ketika ambang tindakan sudah terlewati dan pencegahan tidak lagi berhasil dan membantu Anda. Terdapat berbagai metode yang bisa dilakukan sebagai bentuk pengendalian hama dan penyakit dan akan lebih efektif ketika langkah-langkah tersebut dikombinasi dalam tindakan.

Sangatlah penting untuk memantau efek pengendalian hama dan penyakit ini untuk mengevaluasi strategi yang sudah diterapkan. 

Dalam langkah pengendalian ini terutama ketika pemberian pestisida diperlukan, pencatatan secara komprehensif perlu dilakukan supaya pemberian pestisida tidak berlebihan. Pertimbangan metode kontrol non-kimia sebagai salah satu bentuk pengendalian juga perlu dilakukan.

 

Pupuk Hayati Mikoriza

Untuk mendapatkan tanaman yang sehat dan bebas penyakit, Anda perlu menggunakan pupuk hayati yang berkualitas tinggi dan Anda bisa mendapatkannya dari Fumyco. Pupuk hayati mikoriza Fumyco adalah pupuk hayati hasil dari proses bioteknologi yang sudah dipastikan ramah lingkungan, sehingga bisa digunakan tidak hanya untuk pertumbuhan dan pengembangan tanaman secara maksimal, tapi juga sebagai bentuk imunisasi tanaman.

Pupuk hayati mikoriza Fumyco memiliki banyak sekali manfaat untuk tanaman Anda yaitu meningkatkan penyerapan unsur hara dari tanah begitu juga penyerapan air, memaksimalkan pertumbuhan tanaman, melindungi tanaman dari penyakit akar yang bisa mengganggu pertumbuhan, serta meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk sehingga membuatnya lebih efektif dan ekonomis.

Mikoriza sendiri berasal dari mykos atau fungi dan rhiza yang berarti pengakaran. Keduanya kemudian menghasilkan simbiosis mutualisme di mana fungi mendapatkan karbohidrat yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman, sedangkan tanaman sendiri mendapatkan air dan unsur hara berkat kehadiran fungi. 

Ketika pupuk hayati mikoriza Fumyco digunakan untuk tanaman dan membantunya optimalisasi penyerapan unsur hara di dalam tanah, tanaman akan mengembangkan tingkat toleransi yang tinggi terhadap kekeringan dan kondisi salinitas yang tinggi.

Pupuk hayati mikoriza Fumyco bisa digunakan pada banyak tanaman, baik untuk Anda yang berkebun dan bertani secara profesional, maupun hanya sekadar hobi. Untuk kelapa sawit, dosis penggunaan pupuk mikoriza Fumyco adalah 50 gram per polybag, sedangkan untuk tanaman seperti karet, kopi, teh, tembakau, dan tebu dosisnya adalah 5 – 20 gram per polybag.

Sedangkan untuk tanaman buah, dosis pemakaian pupuk hayati mikoriza adalah 5 – 20 gram per polybag, begitu juga dengan tanaman kehutanan, dan untuk tanaman hortikultura, dosis pemakaiannya adalah 5 gram per polybag atau jika diukur dengan ukuran luas lahan, 50 gram per meter persegi. 

Share This