Salah satu cara terbaik untuk meminimalkan risiko terjadinya dampak buruk jamur ganoderma pada tanaman kelapa sawit, yakni bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk hayati khusus. Dengan menggunakan jenis pupuk tersebut, maka produksi tanaman kelapa sawit bisa tetap meningkat. Namun yang menjadi pertanyaan di sini adalah, kira – kira bagaimana langkah – langkah praktis dalam mengendalikan jamur tanaman kelapa sawit tersebut, simak ulasannya berikut ini.

Definisi tentang ganoderma yang banyak diwaspadai para petani sawit

Begitu banyaknya pupuk yang banyak dijual di pasaran seperti pupuk NPK maupun pupuk mikoriza, tentunya bukan tanpa alasan dilakukan untuk membantu para petani dalam membasmi jamur tanaman kelapa sawit. Salah satu jamur yang wajib diwaspadai oleh para petani, yakni ada jamur genoderma / genoderm. Di sini dikatakan, bahwa jamur tersebut merupakan salah satu jenis jamur yang mengakibatkan penyakit busuk pada pangkal batang kelapa sawit.

Hal ini wajar, dikarenakan jenis jamur yang dapat dikendalikan dengan penggunaan pupuk hayati tersebut umumnya memiliki sifat parasit yang bisa bertahan hidup dalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama. Tidak hanya dapat merusak tanaman, dampak paling fatal dari jamur ini juga bisa mengakibatkan tanaman kelapa sawit bisa mati. Oleh karena itulah, sangat penting bagi para petani untuk mewaspadai adanya jamur ini pada tanaman kelapa sawit.  

Langkah – langkah mengendalikan ganoderma pada kelapa sawit dengan pupuk hayati

Sebagai upaya dalam mengendalikan jamur ganoderm pada tanaman kelapa sawit, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan di dalamnya. Dimana, untuk langkah – langkah pengendalian jamur perusak tanaman kelapa sawit tersebut, yakni sebagai berikut.

  1. Lakukan deteksi jamur genoderma sejak dini
    Langkah pertama dalam mengendalikan jamur genoderma pada kelapa sawit, yakni dengan mendeteksi sejak dini adanya jamur tersebut. Disini, Anda bisa mendeteksi bagian pangkal batang tanaman kelapa sawit tersebut mengenai ada tidaknya jamur genoderma untuk dilakukan tindakan.
  1. Tidak menggunakan bahan kimia berlebihan pada lahan kelapa sawit
    Agar kerusakan pada tanaman kelapa sawit tidak semakin parah akibat jamur genoderma, penting bagi petani sawit untuk menghindari penggunaan bahan kimia berlebihan pada lahan tanaman tersebut. Sebab penggunaan bahan kimia berlebihan, justru akan meningkatkan kekebalan jamur tersebut.
  1. Merawat kelapa sawit sesuai standar
    Langkah berikutnya, Anda juga perlu melakukan perawatan yang tepat pada tanaman kelapa sawit sesuai standar agar kondisinya tetap prima. Yakni seperti purning pelepah kering, bunga busuk dan buah busuk, garuk pinggiran dan lain – lain.
  1. Menggunakan pupuk hayati yang tepat
    Dan yang tidak kalah penting dalam mengendalikan jamur genoderma pada tanaman kelapa sawit, yaitu dengan menggunakan pupuk hayati khusus yang tepat. Aplikasi pupuk hayati mikoriza sebaiknya dilakukan saat melakukan replanting sejak dari bibit dosis 50 g, kemudian dilanjutkan aplikasi saat penanaman di lahan dosis 100 g. Aplikasi mikoriza pada tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM) muda di bawah usia 10 tahun masih bisa dilakukan, namun dosis mikoriza bertambah yaitu 200-500 gram karena akar kelapa sawit sudah tua dan menyebar di seluruh pokok sawit.

Itulah tadi informasi lengkap yang bisa Anda baca dan pahami seputar pengendalian jamur ganoderma pada tanaman kelapa sawit. Adapun untuk Anda yang bingung mengenai penggunaan pupuk hayati yang tepat dalam pengendalian jenis jamur pada tanaman kelapa sawit tersebut, maka bisa mempercayakan pada pupuk mikoriza produk FUMYCO yang terjamin kualitasnya.

Share This