Trichoderma dan Mikoriza merupakan jamur baik yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, sedangkan Ganoderma merupakan jamur jahat penyebab penyakit akar pada tanaman. Jamur Ganoderma tidak hanya menyerang tanaman kelapa sawit, tetapi juga menyerang tanaman kehutanan. Keberadaan jamur Ganoderma sulit terdeteksi karena tubuh buah Ganoderma baru terlihat jika serangan penyakitnya sudah tergolong stadium IV. Pada tanaman kelapa sawit, jamur Ganoderma tidak hanya menyerang tanaman menghasilkan (TM). Jamur ini juga bisa menyerang tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM), sehingga pohon sawit yang belum sempat dipanen sudah tumbang duluan karena ganasnya jamur Ganoderma. Sampai saat ini belum ditemukan satu “obat” mujarab untuk menyembuhkannya.

PT Anugerah Sarana hadir, menyimak Simposium Internasional Ganoderma di Hotel Holiday Inn Bandung 30-31 Januari 2024. Berbagai pengendalian Ganoderma dipresentasikan oleh Tim Ahli, Dosen, Praktisi, Pemerintahan, dan perusahaan produsen berbagai produk unggulan untuk mengatasi Ganoderma. Upaya pengendalian Ganoderma masih mengacu pada berbagai upaya integrated, tidak bisa diobati dengan 1 obat, harus berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan jamur Ganoderma. Deteksi dini gejala serangan, sanitasi saat replanting, perlindungan preventif menggunakan kecambah toleran Ganoderma dan aplikasi agen hayati.

Agen hayati yang sudah terbukti dan saat ini dijadikan Juknis Ditjenbun Tahun 2020 adalah mikoriza dan Trichoderma. Kedua jamur ini sama-sama bermanfaat, namun berbeda fungsi. Trichoderma hidup di tanah dan memiliki mekanisme antifungi terhadap jamur Ganoderma di tanah, sedangkan mikoriza hidup di akar tanaman untuk memproteksi tanaman dari serangan jamur Ganoderma melalui hifa-hifa dari mikoriza. Hal yang menjadi diskusi adalah kedua jamur ini sama-sama bermanfaat, lalu bagaimana cara aplikasinya di polybag?

  • Apakah mikoriza dan trichoderma boleh diaplikasikan di lubang sama sama?
  • Apakah mikoriza dan Trichoderma bersifat antagonis?
  • Bagaimana cara aplikasi Trichoderma dan mikoriza?

Jawaban dari diskusi pada symposium Ganoderma di Bandung:

Hubungan Trichoderma dan mikoriza adalah netral, keduanya tidak saling antagonis.

Berikut kami rangkum cara aplikasi mikoriza dan Trichoderma pada berbagai jenis komoditas  berdasarkan jurnal penelitian:

  • (Utami et al. 2018). Aplikasi mikoriza + Trichoderma asperellum + Enterobacter sachhari diaplikasikan bersamaan menggunakan system coating/pelapisan kecambah. Hasilnya 3 agen hayati tersebut meningkatkan vigor bibit kelapa sawit usia 3 bulan.
  • (Hendarjanti dan Sukorini 2022). Penanaman kecambah diberikan Trichoderma 30 g karena akar belum cukup untuk diberikan mikoriza. Saat transplanting PN ke MN diberikan mikoriza 25-75 g, kemudian saat penanaman bibit ke lahan diberikan lagi mikoriza 250 g.
  • (Rokhminarsi et al.2019) Aplikasi mikoriza 20 g dicampur Trichoderma 20 g dan diaplikasikan secara bersamaan pada tanaman cabai, hasil infeksi akar mikoriza tetap tinggi (tidak ada pengaruh penurunan infeksi mikoriza akibat keberadaan Trichoderma).
  • (Latifah et al.2014) Trichoderma dicampur di media tanam H-1 minggu sebelum tanam, aplikasi mikoriza bersamaan dengan aplikasi biji kedelai.

Sekian informasi yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat. Jika membutuhkan mikoriza, FUMYCO siap mensuplay untuk kebun Anda.

Share This