Bagi Anda yang mempunyai kelapa sawit, maka memahami penyakit Ganoderma merupakan hal sangat penting. Terlebih lagi, ini merupakan jenis penyakit yang sangat mematikan pada pohon sawit sehingga jika sampai terjadi maka bisa mengakibatkan kerugian besar. 

Adapun serangan penyakit tersebut berasal dari jamur bernama ganoderma SP. Oleh sebab itulah, penting bagi setiap para petani untuk mengetahui lebih jauh mengenai jenis penyakit tersebut agar bisa melakukan pencegahan dan penanggulangan. 

Kendati demikian, tidak semua petani sawit ternyata memahami jenis penyakit tersebut. Bahkan tidak sedikit dari mereka mungkin akan menganggap sepele begitu saja. Nah daripada penyakit tersebut semakin parah, maka Anda perlu mengetahui penjelasannya berikut ini. 

 

Mengenal Penyakit Ganoderma Pada Sawit 

Sebagai informasi tambahan, sawit merupakan tanaman perkebunan dimana mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Hal tersebut karena keberadaannya menjadi salah satu sumber utama minyak nabati di dunia sekaligus prekursor bahan bakar biodiesel. 

Kendati demikian tanaman tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari namanya penyakit. Ganoderma adalah penyakit pada kelapa sawit yang cukup mematikan. Penyakit tersebut akan mengakibatkan pembusukan pada pangkal batang akibat jamur atau cendawan ganoderma bonisense. 

Ganoderma sp sendiri merupakan salah satu jenis cendawan yang masuk ke dalam kingdom fungi. Dimana cendawan tersebut mempunyai bentuk seperti kipas, bergelombang sekaligus mempunyai lingkaran dengan diameter dapat mencapai 30 cm. 

Di bagian permukaannya, warna cendawan cenderung menampilkan warna cokelat keunguan, sedangkan di bagian tepinya mempunyai warna keputihan. Sedangkan apabila telah matang, warnanya akan berubah menjadi mengkilap. 

Untuk bagian bawah dari cendawan memiliki warna putih kekuningan dengan adanya pori pori yang jelas. Pada bagian inilah menjadi lokasi terbentuknya basidium spora yang dapat bertahan dalam tanah selama tahunan dalam kondisi dorman. 

Dengan kondisi tersebut, maka pertumbuhan cendawan biasanya akan membentuk susunan besar di bagian tumbuhan inang. Sebagian besar penelitian menyebutkan bahwa ganoderma boninense adalah patogen utama pada tumbuhan kelapa sawit. 

Tidak hanya bersifat menginfeksi saja, namun jamur tersebut juga dapat mengakibatkan kematian pada tanaman. Jadi apabila para petani tidak segera mengatasi masalah tersebut sejak dini maka risiko kematian tanaman juga menunggu. 

Sebagai informasi tambahan apabila penyebarannya sudah parah ternyata sangat sulit untu dihindari. Jangan khawatir! Karena sebagian besar dari produsen benih sawit sudah memproduksi benih yang tahan terhadap penyakit tersebut. 

 

Bagaimana Proses Penyebaran Ganoderma 

Tidak seperti dengan cendawan mikoriza yang mampu bersimbiosis dengan tumbuhan, jamur  ganoderma inilah sebaliknya justru bisa merusak tanaman. Sesudah mengetahui sekilas mengenai jamur di atas, maka tahap berikutnya adalah proses penyebaran dari cendawan tersebut. 

Jamur ini bisa menyebar di dalam tanah melalui akar ataupun dari pergerakan udara serta angin kencang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jamur yang dikumpulkan dari tempat sama belum tentu mempunyai asal yang sama. 

Jadi bisa dikatakan bahwa pertumbuhan miselium bukan merupakan satu satunya metode dari penularan penyakit tersebut diantara pohon sawit. Sesudah berhasil mendarat di substrat di tanaman potensial, maka spora akan langsung berkecambah sekaligus memulai proses infeksi. 

Di tahap awal, penyakit tersebut memang sangat sulit untuk dideteksi karena biasanya tidak terdapat tanda tanda jelas. Hal tersebut mungkin disebabkan akibatkan siklusnya yang cukup panjang dan berurutan. 

Biasanya juga harus terhadap luka agar dapat mengekspos kayu untuk tahap pertama. Karena dari luka tersebut, sel di sekitar area yang terluka akan langsung teroksidasi dan berubah warna karena adanya proses biokimia. 

Perubahan kimia inilah dapat menjadi tanda bahwa tanaman kelapa sawit telah terkena cendawan ganoderma. Jika sudah seperti ini, maka sebaiknya harus segera melakukan pencegahan pada kelapa  sawit lebih cepat. 

 

Gejala Awal Mengidentifikasi Penyakit 

Kendati Anda sangat sulit mendeteksi apakah tanaman sawit terserang jamur ganoderma ataukah tidak, tetapi bukan berarti tidak dapat melakukan identifikasi sama sekali. Biasanya terdapat sejumlah gejala yang perlu diperhatikan dengan baik oleh para petani diantaranya adalah: 

  1. Gejala 1 
    Pada gejala pertama biasanya akan memperlihatkan tiga daun tombak atau lebih tidak membuka ketika sawit tidak kekurangan air. 
  2. Gejala 2 
    Adanya tiga daun tombak atau lebih yang tidak membuka ketika tanaman mendapatkan air cukup serta pelepah di bagian bawah akan terlihat sengkleh secara alami. 
  3. Gejala 3 
    Adanya 3 daun tombak atau lebih tidak membuka ketika kekurangan air, pelepah di bagian bawah menjadi sengkleh serta ditemukan jamur di bagian badan buah, basidioscrap. 
  4. Gejala 4 
    Terdapat 3 atau lebih daun tombak tidak membuka ketika tanaman cukup air, pelepah bagian bawah sengkleh, telah ditemukan adanya jamur. Semua pelepah telah sengkleh kecuali daun tombaknya. 
  5. Gejala 5
    3 atau lebih daun tombok tidak membuka pada saat cukup air, pelepah di bagian bawah menjadi sengkleh alami, ditemukan adanya jamur serta sudah berhasil tumbang. 

 

Jenisnya 

Sebagai informasi tambahan, jamur ganoderma ini ternyata juga mempunyai lebih dari satu jenis yang melekat pada kelapa sawit. Sebagai contohnya di kawasan Sumatera Utara, terdapat jenis ganoderma boninense, sedangkan di Malaysia adalah Ganoderma miiatocinctrum dan juga terdapat tipe australis, zonatum dan masih banyak lagi. 

Namun perlu diketahui bahwa jenis spesies dari jamur tersebut bukanlah hal penting. Sebab yang paling penting adalah mengetahui bahwa jika tanaman sudah terkena jamur tersebut, maka harus segera diatasi karena termasuk parasit dan akan merusak tanaman. 

 

Tips Pengendalian Jamur 

Menjadi salah satu jenis penyakit yang berbahaya, maka membuat para petani sawit hendaknya mengetahui bagaimana tips pengendalian pada jamur tersebut. Terdapat sejumlah tips yang bisa dilakukan oleh para petani diantaranya adalah: 

  1. Melakukan Pembumbunan Pada Pangkal Batang Sawit
    Tips pertama yang bisa dilakukan adalah pembumbunan pada pangkal batang dari sawit. Adapun tujuan dari proses tersebut adalah menghindari adanya infeksi basidiospora ke bagian batang. Selain itu, proses tersebut juga dapat memperpanjang umur tanaman menjadi 2 tahun. 
  2. Pembuatan Parit Di Sekeliling Tanaman Sakit 
    Tips mengatasi sawit yang terkena ganoderma adalah dengan pembuatan parit di sekitar tanaman sakit menggunakan belerang. Kemudian jangan lupa agar melakukan introduksi trichoderma atau gliocladium untuk mengurangi adanya kontak akar tanaman sakit sekaligus sehat. 
  3. Perhatikan Proses Penanaman Tanaman Baru 
    Berikutnya apabila Anda ingin melakukan penanaman, maka sebaiknya harus menggunakan bibit sawit yang sudah dilengkapi dengan mikoriza serta trichoderma. 
  4. Gunakan Bahan Kimia
    Cara pengendalian berikutnya adalah dapat menggunakan bahan kimia seperti memberikan racun pada tunggul agar cepat busuk. Bahan yang bisa digunakan dapat berupa urea serta diikuti dengan penyiraman asam sulfat. 

Walaupun menjadi salah satu tanaman yang bernilai ekonomis cukup tinggi, tetapi bukan berarti tanaman sawit bebas dari penyakit. Salah satu jenis penyakit yang tidak boleh dianggap remeh begitu saja adalah ganoderma dimana dapat mengakibatkan kematian. 

Share This