Dunia pertanian khususnya pada lahan kelapa sawit kerap kali dihantui perasaan khawatir akan penyebaran penyakit ganoderma yang terkenal ganas, mematikan, dan sulit untuk dicegah apabila sudah menjangkit tanaman.

Belum banyak yang tahu, jamur tersebut punya gejala dan ciri-ciri yang dapat diketahui sehingga petani dapat mencegah penyebarannya. Untuk informasi lebih lanjut, simak artikel Mikoriza kali ini.

Ciri-ciri dan Gejala Ganoderma

Terinfeksi jamur ganoderma sp. adalah penyakit umum yang kerap menjangkiti tanaman kelapa sawit, sayangnya infeksi jamur tersebut terbilang cukup cepat menular ke pohon lainnya apabila tak segera ditangani dengan baik.
Serangan spora mematikan ini memang tak kenal usia tumbuhan, baik pohon generasi pertama atau kedua bisa terserang ganoderma.
Gejala umum yang dapat dilihat pada tanaman belum menghasilkan, antara lain: 

  • Daun secara keseluruhan pucat dan berwarna kuning.
  • Pertumbuhan tanaman sawit melambat.
  • Muncul bintik-bintik pada daun, daun yang menguning.

Sementara itu pada tanaman dewasa atau menghasilkan gejalanya dibagi jadi 4 stadium, yaitu : 

  • Stadium I
    Di stadium I, sawit yang terjangkit jamur ganoderma menunjukkan gejala daunnya menguning, kusam, dan layu. Kemudian anda dapat melihat bagian pelepah pucuk daun atas mengecil dari bawahnya.
  • Stadium II
    Masuk stadium II, pohon akan menunjukkan benang-benang halus putih yang terdapat pada bagian akar dan pangkal batangnya.
  • Stadium III
    Pada tahapan ketiga ini miselium (penyusun jamur) kemudian menjadi basidiokarp (buah jamur). Dua vegetatif pembentuk jamur tersebut biasa muncul di area pangkal batang atau bagian tengah batang sawit.
  • Stadium IV
    Merupakan stadium akhir kanker ganoderma yang artinya tanaman akan semakin membusuk, rapuh, rusak, hingga tumbang apabila dibiarkan tanpa pengobatan.

Peran Pupuk Organik dalam Melawan Ganoderma

Ada banyak upaya untuk melawan ganoderma, misalnya penggunaan bahan kimia. Akan tetapi penggunaan berlebihan justru malah membuat jamur semakin kebal, sehingga pertanian berkelanjutan menghadirkan pencegah jamur melalui pupuk hayati.
Kenapa harus menggunakan pupuk hayati?

  1. Ramah lingkungan
    Pupuk hayati adalah produk biologi dari mikroba yang terbukti ramah lingkungan seperti pupuk organik. Pupuk yang terbuat dari bakteri atau fungi tidak meninggalkan polusi yang dapat mencemari lingkungan.
  2. Efektif
    Pupuk tersebut juga efektif untuk tanaman, terutama menjadi patogen baik pengendalian dan pencegahan infeksi jamur.
  3. Maksimalkan penyerapan unsur hara
    Mikoriza yang terkandung dalam pupuk hayati memiliki peran besar dalam mendorong akar menyerap unsur hara dan air yang sulit terserap oleh bulu akar.
    Jenis fungi satu ini dapat meningkatkan pertumbuhan sawit, nutrisi tanaman, dan meningkatkan daya tahannya terhadap serangan aneka patogen.

Kesimpulan

Pupuk organik seperti Fumyco dari Mikoriza mampu menolong dunia pertanian khususnya kelapa sawit dari serangan ganoderma yang mematikan. 
Pemberian Fumyco dapat anda manfaatkan sebagai bentuk pencegahan jamur dengan pupuk ramah lingkungan, efektif, efisien, dan ampuh meningkatkan kualitas tanaman sawit untuk berproduksi.

Share This