Apakah Anda pernah mendengar tentang mikoriza? Jika Anda belajar atau bekerja di bidang biologi dan kehutanan, mungkin Anda sudah cukup familiar dengan istilah ini. Mikoriza dianggap sebagai alternatif yang baik untuk pupuk-pupuk organik seperti pupuk kompos, POC, humus, biocar, dan lainnya. Selain itu, mikoriza juga dianggap sebagai solusi jika kehabisan pupuk sintesis.

Mikoriza dianggap sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, termasuk kelapa sawit. Jika tanaman tumbuh dengan baik, maka produktivitas pun akan meningkat. Di kesempatan kali ini, kita akan membahas bagaimana mikoriza berpotensi dalam meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan kelapa sawit, dan informasi lainnya yang masih berkaitan.

Apa Itu Mikoriza?

Mikoriza berasal dari Bahasa Yunani Kuno, yaitu mykes yang artinya jamur dan rhiza yang artinya akar. Mikoriza adalah hubungan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara jamur (fungi) dan akar tanaman. Simbiosis ini terjadi pada sistem perakaran tanaman. Cara kerjanya pun hampir sama dengan jamur-jamur lainnya, yaitu dengan menginfeksi akar tanaman.

Namun, jika kebanyakan jamur lainnya membuat akar tanaman busuk, mikoriza melakukan hal yang sebaliknya. Saat menginfeksi akar tanaman, mikoriza akan memproduksi benang jamur (hifa) dalam jumlah yang sangat banyak. Benang jamur inilah yang membuat mikoriza dapat bertahan hidup. Alih-alih membuat akar tanaman busuk, hifa tersebut dapat meningkatkan kapasitas penyerapan unsur hara dan air yang tentunya dibutuhkan tanaman.

Sehingga, tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza pun dapat tumbuh dengan baik. Mikoriza merupakan elemen yang krusial untuk kesuburan hutan yang ada di seluruh dunia. Tapi hal ini tidak berarti bahwa mikoriza hanya berkembang biak di hutan. Ekosistem jamur ini juga dapat tumbuh di lahan terbatas, termasuk lahan pertanian.

Selain meningkatkan kapasitas penyerapan unsur hara dan air pada tanaman yang berinteraksi, mikoriza juga dapat meningkatkan laju pertumbuhan serta ketahanannya terhadap patogen. Saat ini, sudah banyak produk pupuk mikoriza, salah satunya adalah FUMYCO yang merupakan pupuk hayati mikoriza.

FUMYCO diproduksi melalui proses bioteknologi yang ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai imunisasi tanaman di proses pembibitan.

 

Jenis-Jenis Mikoriza

Terdapat tiga klasifikasi mikoriza, yaitu endomikoriza, ektomikoriza, dan ektendomikoriza. Namun, jenis yang paling populer dan banyak digunakan adalah ektomikoriza dan endomikoriza. Ektomikoriza merupakan fungi yang berinteraksi hanya secara eksternal dengan akar tanaman. Di sisi lain, endomikoriza membentuk asosiasi di dalam sel inang atau secara internal.

Endomikoriza yang paling banyak digunakan adalah VAM. VAM sendiri adalah jamur yang membentuk arbuskular dan vesikel di dalam korteks tanaman. Arbuskular adalah hifa atau benang jamur yang berada di dalam sel tanaman. Sedangkan vesikel adalah ujung benang jamur dengan bentuk bulat yang memiliki fungsi sebagai organ penyimpan.

Selain itu, terdapat pula empat jenis mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman, yaitu:

  • Arbuskular Mikoriza (AM) yang sebagian besar hidup dan berkembang biak pada tanaman semusim. Jenis mikoriza ini mencakup lebih dari 240 spesies dari genus glomeromycota. Karena berkembang biak pada tanaman semusim, AM banyak digunakan untuk pertanian hortikultura, pangan, dan buah.
    AM mendapatkan gula dari akar tanaman inang yang bersimbiosis dengannya, sedangkan tanaman tersebut memperoleh unsur hara untuk pertumbuhan.
  • Jenis yang kedua adalah Ekto Mikoriza (EM). Jenis mikoriza ini bersimbiosis dengan tanaman tahunan, tanaman hutan boreal, dan semak.
  • Orchid Mikoriza atau ORM. Seperti yang mungkin sudah bisa Anda tebak, mikoriza jenis ini sangat khas untuk orchid, yaitu tanaman anggrek.
  • Yang terakhir ada Ericoid Mikoriza (EM). Jenis mikoriza ini secara spesifik bersimbiosis dengan tanaman dari famili ericacea atau yang lebih populer dikenal dengan blueberry, yang banyak ditemukan dalam kondisi pertumbuhan yang tidak subur dan asam.

Bagaimana Mikoriza Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Kelapa Sawit?

Setelah mengetahui apa itu mikoriza beserta klasifikasinya, lalu bagaimana fungi ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan kelapa sawit? Mikoriza dapat melakukan hal tersebut dengan cara sebagai berikut:

 

Meningkatkan Kapasitas Penyerapan Air dan Unsur Hara

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mikoriza dapat meningkatkan kapasitas penyerapan air dan unsur dari pada tanaman yang bersimbiosis dengannya. Hal ini karena mikoriza memproduksi benang jamur atau hifa. Benang jamur ini memiliki struktur seperti jaring yang menjelajah di dalam tanah untuk mencari air serta nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

Unsur hara yang diperluas penyerapannya adalah nitrogen, fosfor, tembaga, besi, dan seng. Jenis mikoriza AM dapat berasosiasi dengan bakteri rhizo di dalam tanah, yang bisa melepaskan eksopolisakarida (EPS). EPS ini memiliki fungsi untuk merekatkan partikel tanah menjadi agregat mikro yang stabil. Dengan begini, stabilitas agregat tanah pun menjadi lebih kuat.

 

Melindungi Tanaman dari Patogen

Selanjutnya, mikoriza dapat mendukung pertumbuhan kelapa sawit dengan melindungi tanaman tersebut dari patogen. Mikoriza dapat memberikan perlindungan karena benang jamur yang tumbuh secara masif dan intensif. Hal ini melindungi akar tanaman secara fisik dari patogen tanah yang dapat menginfeksi.

Dengan adanya benang jamur atau hifa, tingkat infeksi patogen pun akan menurun. Hal ini karena hifa menyerap semua kelebihan eksudat akar dan karbohidrat sehingga lingkungan sekitar tanaman menjadi tidak cocok bagi patogen untuk tumbuh. Patogen pun tidak bisa berkembang karena semua nutrisi sudah diserap oleh mikoriza untuk tanaman. Selain itu, mikoriza juga memproduksi enzim antibiotik yang membuat pertumbuhan patogen menjadi terhambat.

 

Melindungi Tanaman dari Tekanan Lingkungan

Selain melindungi tanaman dari patogen, mikoriza juga memberikan perlindungan terhadap tekanan lingkungan. Misalnya, kemarau yang dapat menekan pertumbuhan kelapa sawit karena kurangnya air tanah sekitar. Namun, tekanan lingkungan seperti ini dapat berkurang jauh pada tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza, sehingga pertumbuhan tanaman pun terus berlanjut.

Benang jamur yang tumbuh secara masif dapat memperpanjang akar dan rambut akar tanaman, sehingga kemampuan tanaman untuk menyerap air dalam tanah pun menjadi lebih baik. Rambut akar tidak dapat menjangkau air yang ada pada celah dan pori tanah, namun dapat dijangkau oleh hifa karena ukurannya yang lebih kecil.

Setelah itu, hifa atau benang jamur tersebut akan menyerap air di pori tanah, dan menyalurkannya ke akar tanaman. Sehingga, tanaman pun dapat bertahan dari kekeringan selama musim kemarau.

 

Mempercepat Pertumbuhan Tanaman

Mikoriza, baik secara individu ataupun dengan asosiasinya, menghasilkan fitohormon alami. Contohnya, giberelin dan auksin. Fitohormon ini berperan penting dalam memacu pertumbuhan tanaman. Asosiasi mikoriza dengan bakteri rhizo pun dapat memproduksi asam indol asetat yang sangat diperlukan oleh akar tanaman untuk tumbuh.

Itu tadi adalah potensi mikoriza dalam meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan kelapa sawit. Untuk pupuk mikoriza yang ramah lingkungan, Anda dapat memilih FUMYCO untuk efisiensi pupuk. FUMYCO mengandung propagule hidup, spora, spesies endomikoriza, dan infeksi akar lebih dari 70% yang dapat meningkatkan pertumbuhan serta performa tanaman. Tertarik menggunakan mikoriza?

Share This