Pertanian menjadi salah satu sektor penting yang harus dijaga ketahanannya melihat sekarang ini sudah banyak beralih ke sektor lain seperti halnya industri dan manufaktur. Tanpa sektor pertanian, sektor lain pun tidak bisa bergerak. Salah satu komoditas pertanian yang penting yaitu kelapa sawit. 
Mengingat pentingnya kelapa sawit untuk menyediakan bahan baku industri minyak nabati global, perhatian terhadap penanamannya terus diperhatikan dan terus mengalami tantangan. Salah satu langkah strategi yang mendapatkan perhatian yaitu replanting kelapa sawit. 
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, banyak petani mengupayakan berbagai hal termasuk menggunakan pupuk hayati dan Mikoriza untuk menghindarkan tanaman dari serangan infeksi ganoderma. 
Apakah anda sudah pernah menerapkan teknik ini? jika belum maka simak penjelasan dibawah ini untuk menambah pengetahuan anda. Sebagai berikut: 

  • Tantangan Dalam Pertanian Kelapa Sawit 
    Berbagai tantangan dalam penanaman kelapa sawit sering kali dikelukan oleh petani. Umumnya yang dikeluhkan yaitu umur tanaman yang pendek dan serangan penyakit. Tidak dapat dipungkiri, tanaman yang usianya sudah tua tentu tidak produktif jika dibandingkan dengan tanaman yang masih muda. 
    Selain itu, serangan penyakit ganoderma juga menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya hasil panen yang didapatkan. infeksi ini terbilang sangat mengganggu karena bisa berdampak pada kematian tanaman. 
    Oleh karena itu, salah satu strategi yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil panen yaitu dengan replanting atau penanaman kembali. Strategi ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan produksi dan total perolehan panen. Jika tidak begitu, persediaan dalam negeri akan terganggu. 
  • Penggunaan Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Meningkatkan Sistem Perakaran 
    Untuk mendukung kegiatan replanting, anda bisa menggunakan pupuk hayati mikoriza pada tanah yang akan digunakan untuk media tanam. Penggunaan pupuk ini akan membantu tanaman menjadi lebih subur dan sehat sehingga lebih tahan terhadap  serangan penyakit.
    Dengan menggunakan pupuk hayati ini, akar akan memiliki kemampuan dalam menyerap unsur hara utamanya fosfor dan nutrien lain yang dibutuhkan untuk kesehatan kelapa sawit. Pada saat yang sama, mikoriza dapat mengatasi stress dan penurunan produktivitas yang terjadi selama replanting. 
    Mikoriza yang diberikan dapat berupa serbuk atau granul yang diletakkan pada lubang tanam atau campuran media tanam. Jika anda menginginkan yang lebih mudah, bisa menggunakan produk FUMYCO.
    Perhatikan juga dosis yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pasalnya dosis dan metode pengaplikasiannya yang baik akan menentukan maksimal atau tidaknya kemitraan simbiotik dengan fungi mikoriza. Jadi tidak boleh sembarangan dan asal dalam memberikannya. 
    Sekian pembahasan mengenai replanting kelapa sawit dengan mengandalkan pupuk hayati dan fungi mikoriza. Penjelasan diatas akan membantu anda mendapatkan informasi dan memperhatikan detail replanting yang benar. Perhatikan dengan benar untuk mendapatkan hasil yang banyak. 
Share This