Mikoriza dan Trichoderma merupakan jamur baik yang bermanfaat bagi tanaman, khususnya pada tanaman kelapa sawit untuk pencegahan dini terhadap jamur jahat Ganoderma. Mikoriza berperan sebagai imun booster, pelindung akar kelapa sawit dari serangan pathogen atau penyakit akar yang disebabkan oleh jamur Ganoderma. Trichoderma berperan sebagai antifungi pathogen akar, koloni jamur Trichoderma akan menginvasi lahan tersebut sehingga mendesak jamur Ganoderma.
Aplikasi mikoriza dan Trichoderma untuk pencegahan terhadap jamur Ganoderma sebaiknya dilakukan sejak pembibitan, saat melakukan replanting. Seringkali kita dihadapkan dengan keraguan
- Apakah mikoriza dan Trichoderma dapat diaplikasikan secara bersamaan di lubang tanam yang sama di polybag?
- Kapan waktu aplikasi mikoriza dan Trichoderma, apakah mikoriza dahulu atau Trichoderma dahulu?
- Bagaimana teknik aplikasi mikoriza dan Trichoderma?
Atas rasa penasaran tersebut, PT ASHA melakukan sebuah riset menggunakan kecambah kelapa sawit, pupuk hayati mikoriza fumyco powder, pupuk hayati mikoriza fumyco granul, dan Trichoderma. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan perlakuan sebagai berikut:
A = Kontrol (5 bibit)
B = Mikoriza Fumyco powder 20 g (5 bibit)
C = Mikoriza Fumyco granul 20 g (5 bibit)
D = Mikoriza Fumyco powder 0,5 g coating kecambah (5 bibit)
E = Trichoderma 20 g + Mikoriza Fumyco powder 20 g (5 bibit)
F = Trichoderma 20 g + Mikoriza Fumyco granul 20 g (5 bibit)
G = Trichoderma 20 g + diberi lapisan tanah 5 cm + Mikoriza Fumyco granul 20 gr (5 bibit)
Aplikasi dilakukan pada saat penanaman kecambah. Trichoderma diaplikasikan terlebih dahulu pada lubang tanam di polybag, lanjut aplikasi mikoriza, kemudian kecambah kelapa sawit diletakan di atas lapisan mikoriza sehingga radikula kecambah kontak langsung dengan mikoriza. Pada penelitian ini kami melakukan teknik pelapisan tanah sebagai sekat antara jamur Trichoderma dan mikoriza (Perlakuan G) dan tanpa pelapisan tanah (Perlakuan E dan F). Bibit kelapa sawit dipelihara sampai umur 3 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bibit kelapa sawit yang diberi perlakuan mikoriza Tunggal, maupun mikoriza plus Trichoderma lebih baik dibandingkan kontrol. Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan, perlakuan terbaik dalam meningkatkan diameter bonggol dan jumlah pelepah adalah perlakuan C yaitu Mikoriza Fumyco granul 20 g. Perlakuan E, F, G aplikasi mikoriza dan Trichoderma bersamaan di lubang tanam yang sama dan aplikasi dengan sekat pemisah tanah tidak berbeda nyata terhadap parameter tinggi, jumlah pelepah, diameter, dan biomassa tanaman.